Titik nol sebuah langkah
Langkah
yang mungkin tak terlalu menjanjikan
Bagi
sebuah pengabdian
Kepada
daun-daun yang mulai mengering
Sebentar
saja mungkin ia ‘kan jatuh tersentil angin
Juga
pada ranting-ranting yang mulai rapuh
Rupanya
yang tak lagi utuh
Mungkin
juga pada pohon-pohon yang mulai meringkuk
Menanti
kutuk
Langkah
kami hanyalah langkah kecil manusia pencari
Hingga
menemukan kelemahan yang coba kami topang
Biarlah
daun-daun itu terjatuh dan mengaduh pada tanah
Biarkan
pula ranting-ranting itu rapuh dan jatuh pasrah
Bukankah
ia masih memiliki guna
Meski
ia kembali ke titik nolnya?
Daun
yang jatuh pun masih menjanjikan kesuburan
Ranting
yang rapuh pun masih berguna bagi sebagian manusia
Inginnya
demikian;
Laksana
fase kehidupan yang terus menebar kebermanfaatan
Meski
Dengan
segala kekurangan di permukaan
Sampai
disinilah anak-anak negeri ini mengabdi
Pada
sebagian kecil bumi pertiwi
Kembali
ke titik nol ini;
Kami
tahu begitu banyak kekurangan
Kami
sadari banyak hati yang masih kecewa
Karena
pengabdian kami hanya secuil dari ekspektasi
Tapi
ini bukan sekedar menyoal langkah
Melainkan
sebuah catatan kerja keras dan kerja sama
Yang
semoga terus terjaga
Erorejo, 17 Februari 2017
No comments:
Post a Comment